LAPORAN ILMU TANAH
Machdum Umaraya
083112500150005
PROGRAM KEKHUSUSAN
AGROTEKNOLOGI
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2009
TEKSTUR TANAH
I. Pendahuluan
1.2 Dasar Teori
Tekstur tanah merupakan satu sifat fisik tanah yang
secara praktis dapat dipakai sebagai alat evaluasi atau jugging ( pertimbangan
) dalam suatu potensi penggunaan tanah.
Tekstur tanah menunjukkan perbandingan relatif antara
Pasir ( sand ) berukuran 2 mm – 50 mikron, debu ( silt ) berukuran 50 – 2
mikron dan liat ( clay ) berukuran < 2 mikron. Klasifikasi tekstur ini
berdasarkan jumlah partikel yang berukuran < 2 mm. Jika dijumpai partikel
yang > 2 mm dengan jumlah yang nyata, maka penambahan / penyisipan kata –
kata berkerikil atau berbatu ditambahkan pada nama kelas tekstur tadi. Sebagai
contoh lempung berbatu.
Untuk keperluan
pemilihan ada 12 kelas tekstur tanah. Dan pembagian itu kemudian disederhanakan
menjadi 7 kelas yang terdiri dari pasir, lempung kasar, lempung halus, debu
kasar, debu halus, liat debu dan liat sangat halus. Tekstur merupakan sifat
yang sangat penting karna berpengaruh pada sifat – sifat kimia, fisik dan
biologi tanah. Tanah secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 kelas yaitu
tanah bertekstur kasar dan tanah bertekstur halus.
Tanah bertekstur halus ( dominant liat ) memiliki
permukaan yang lebih halus dibanding dengan tanah bertekstur kasar ( dominan
pasir ). Sehingga tanah – tanah yang bertekstur halus memiliki kapasitas
adsorpsi unsur – unsur hara yang lebih besar. Dan umumnya lebih subur
dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar. Karna banyak mengandung unsure hara
dan bahan organik yang dibutuhkan oleh tanaman. Tanah bertekstur kasar lebih
porus dan laju infiltrasinya lebih cepat. Walaupun demikian tanah bertekstur
halus memiliki kapasitas memegang air lebih besar dari pada tanah pasir karna
memiliki permukaan yang lebih luas. Tanah – tanah berliat memiliki persentase
porus yang lebih banyak yang berfungsi dalam retensi air ( water retension ).
Tanah – tanah bertekstur kasar memiliki makro porus yang lebih banyak, yang berfungsi
dalam pergerakan udara dan air.
Penetapan tekstur tanah secara garis besar dapat dibagi dua, yaitu :
1.
Penetapan kasar yaitu menurut
perasaan di lapang
2.
Penetapan di laboratorium
Penetapan Tekstur Tanah
Menurut Perasaan di Lapang
Penetapan tekstur tanah di lapang dapat dilakukan dengan
cara merasakan atau meremas contoh tanah antara ibu jari dan telunjuk.
1.2 Tujuan
Menentukan tekstur tanah berdasarkan sifat fisik dan
ukuran partikel tanah.
II. Alat dan Bahan
- Tanah
- Tangan
III. Cara Kerja
Metode :
Adapun metodenya adalah sebagai berikut :
- Ambil segumpal tanah kira – kira sebesar kelereng, basahi dengan air hingga dapat ditekan.
- Pijat contoh tanah dengan ibu jari dan telunjuk, kemudian bentuk seperti benang sambil dirasakan. Langkah pertama yang perlu ditetapkan ialah apakah tanah tersebut bertekstur liat, lempung berliat, lempung atau pasir.
a.
Jika bentukan benang tersebut
terbentuk dengan mudah dan tetap, maka contoh tanah tersebut besar kemungkinan
adalah liat.
b.
Jika bentukan benang tersebut
terbentuk tapi mudah patah, maka kemungkinan lempung berliat.
c.
Jika tidak terbentuk benang ,
kemungkinan lempung atau pasir.
d.
Jika terasa lembut ( halus dan
licin ) seperti tepung, maka debu yang dominant. Tetapi jika terasa berbentuk
butir – butir, maka yang dominant adalah pasir.
Tabel. Penetapan
kelas Tekstur menurut Perasaan di lapang
Kelas Tekstur
|
Rasa dan Sifat Tanah
|
Pasir ( s )
Pasir berlumpur ( ls )
Lempung berpasir ( sl )
Lempung berdebu ( si.l )
Lempung ( l )
Debu ( si )
Lempung berliat ( cl.l )
Lempung liat berpasir
( s.cl.l )
Lempung liat berdebu ( si.cl.l )
Liat berpasir (si.cl )
Liat berdebu ( si.cl )
Liat ( cl )
Liat berat ( K )
|
Rasa kasar jelas, tidak membentuk bola dan gulungan serta tidak
melekat.
Rasa kasar sangat jelas, membentuk bola yang mudah sekali hancur
serta sedikit sekali melekat.
Rasa kasar agak jelas, membentuk bola agak keras , mudah hancur
serta melekat.
Rasa licin, membentuk bola teguh, membentuk pita, lekat.
Rasa tidak kasar dan tidak licin, membentuk bola teguh, dapat
sedikit digulung dengan permukaan mengkilat serta melekat.
Rasa licin sekali, membentuk bola
teguh, dapat sedikit digulung dengan permukaan mengkilat serta agak
melekat.
Rasa agak kasar, membentuk bola teguh ( kering ), membentuk
gulungan jika dipijit, gulungan mudah hancur serta melekatnya sedang.
Rasa kasar agak jelas, membentuk bola teguh (kering ), membentuk
gulungan jikadipijit, gulungan mudah hancur serta melekat.
Rasa jelas licin, membentuk bola teguh, gulungan mengkilat serta
melekat
Rasa licin agak kasar, membentuk bola dalam keadaan kering sukar
dipijit, mudah digulung serta melekat sekali.
Rasa agak licin,membentuk bola dalam keadaan kering sukar
dipijit,mudah digulung serta melekat.
Ras berat membentuk bola baik serta melekat sekali.
Sama seperti rasa dan sifat tanah liat, tetapi rasa berat sekali.
|
IV. HASIL
No
|
Kedalaman
|
Sifat
Tanah
|
1
|
20 cm
|
Agak licin, sedikit lekat, sukar di bentuk
|
2
|
40 cm
|
Sangat licin, mengkilat, halus, lekat, bila dibulatkan kasar
|
V. PEMBAHASAN
Tanah terdiri dari butiran-butiran
berbagai ukuran. Bagian tanh yang berukuran lebih dari 2 mm sampai lebih kecil
darim pedon disebut fragmen batuan atau bahan kasar (kerikil samapi batu).
Bahan –bahan tanah yang lebih halusdis sebut fraksi tanah halusdan dapat di bedakan
menjadi
Pasir :
2mm - 50µ
Debu :
50µ - 2µ
Liat :
kurang dari 2µ
Dalam klasifikasi tanah tingkat
family kasar atau halusnya tanah ditunjukkan dalam kelas sebaran besar butir
yang mencakup seluruh frahmen tanah (fragmen batuan dan fraksi tanah halus).
Kelas beasar butir merupakan penyederhanaan dari kelas tekstur tanah tetapi
dengan memperhatikan pula banyaknya fragmen batuan atau fraksi tanah yang lebih
kasar dari pasir. Kelas unutk fraksi kurang dari 2 mm fraksi tanah halus
meliputi: berpasir, berlempung kasar, berlempung halus, berdebu kasar, berdebu
halus, berliat halus, berliat sangat halus. Bila fraksi tanah halus (kurang
dari 2 mm) sedikit sekali (<10%) dan tanah terdiri dari kerikil, batu-batu
dan lain-lain (≤ 90% volume) di sebut fragmental.. bila tanah halus termasuk
kelas berpasir , berlempng atau berliat, tetapi mengandung 35% - 90% (volume)
fragmen batuan (kerikil, batu-batu) maka kelas sebaran besar butirnya disebut
berpasir skeletal, berlempung skeletal, dan berliat skeletal.
Tanah-tanah yang bertekstur pasir,
karena butiran-butirannya berukuran lebih besar, maka setiap satun berat
(misalnya setiap gram) mempunyai luas permukan lebih kecil sehingga sulit
menyerap unsur hara. Tanah-tanah bertekstur liat, karena lebih halus maka
setiap satuan berat mempunyai luas permukaan lebih besar sehingga kemampuan
menahan air dan menyediakan unsure hara tinggi. Tanah bertekstur halus lebih
aktif dalam reaksi kimia daripada tanah bertekstur kasar.
VI. KESIMPULAN
Dari hasil yang di dapatkan pada contoh tanah yang di
ambil pada lahan di depan Mushola Bambu Kuning di dapayakn bahwa pada kedalam
20 cm setelah di analis pada ke dalaman 20 cm meter tranah memiliki
klasifikasai agak licin, sedikit lekat,
sukar di bentuk. Sedangkan untuk contoh tanah yang di ambil pada lahan ynag
sama pada ke dalaman yang berbeda yaitu pada kedalaman 40 cm tanah memiliki
klasifikasi yang berbeda yaitu tanah bersifat
sangat licin, mengkilat, halus, lekat, bila dibulatkan kasar.
Dan dapat di ambil kesimpulan bahwa contoh
tanah yang di ambil pada lahan di depan Mushola Bambu Kuning pada kedalam
dengan melihat “Tabel. Penetapan Kelas Tekstur Menurut
Perasaan di Lapang” pad ke dalaman 20 cm keadaan tanah termasuk dalam kategori
lempung berdebu (si1) sedangkan untuk conth tanah yang di ambil pada kedalaman
40 cm termasuk dalam kategori debu (si).
VII. DAFTAR PUSTAKA
·
Sukartono, Inkorena G. S. Penuntun Praktikum “ Dasar – dasar Ilmu
Tanah “ Fakultas Pertanian
Universitas Nasional, Jakarta, 2007.
·
Hardjowigeno Sarwono, Ilmu tanah – Edisi Baru “Mediyatama Sarana Prakarsa”, Jakarta,
1987
Tidak ada komentar:
Posting Komentar