FLOKULASI DAN PEPTISASI TANAH
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada proses
pembentukan struktur tanah, gaya yang menyatukan butir-butir primer menjadi
agregat adalah :
- Gaya intermolekuler (gaya london Van Der Walls dan ikatan H)
- Gaya kapiler yang timbul akibat adanya meniscus
- Gaya kimia termasuk pengaruh kation yang terjerap
Gaya intermolekuler
adalah yang terpenting dalam pembentukan struktur mikro.Zarah harus berdekatan
satu sama lain, barulah gaya erebut bekerja.Untuk dapat berdekatan zarah
tersebut haru terflokulasi atau
terkoagulasi terlebih dahulu.
Pengaruh kation
terhadap flokulasi dipengaruhi oleh valensi dan derajat hidrasi dari
kation-kation tersebut.Kekuatan flokulasi kation-kation disusun menurut urutan
Hofmeister, sebagai berikut :
H+>Ba2+>Sr2+>Ca2+>Mg2+>Cs+>Rh+>NH4+>K+>Na+>Li+
Pemberian larutan
elektolid dari kation-kation yang mempunyai kerapatan muatan yang tinggi
seperti (NH4+ dan Na+) ke dalam suspensi tanah maka akan
menyebabkan kation-kation tersebut diserap oleh liat (koloid) tanah dengan
lapisan listrik ganda yang tebal sehingga berpotensial tinggi. Semakin tebal
hidrasi (mantel air) maka gerakan Brown ion-ion yang terjerap dipermukaan
koloid semakin besar sehingga jerapan semakin lemah, netralisasi muatan koloid
tidak terjadi dan muatan negatif semakin menonjol serta menimbulkan gaya
tolak-menolak yang akhirnya terjadilah peptisasi.
B. Tujuan
Mengetahui gejala
flokulasi dan peptisasi dari suspensi tanah di sekitar kebun percobaan dengan
menambahkan NH4OH, Ca(OH)2 dan HCl kedalamnya.
BAB II. BAHAN DAN METODE
B. Alat dan Bahan
- Alat : tanah, NH4OH 3 N, H2O, Ca(OH)2 0,04 N, HCl, air kapur
- Bahan : Gelas ukur 10 ml dan gelas piala 100 ml
C. Cara Kerja
- Ambil 5 gram tanah masukkan ke gelas piala, tambahkan 10 ml NH4OH 3 N dan berikan H2O hingga isinya tepat 100 ml
- Aduk sampai rata dan biarkan beberapa menit agar bahan-bahan kasarnya menguap
- Tambahkan 10 ml Ca(OH)2 0,04 N kocok dan biarkan.Perhatikan gejala flokulasinya
- Lalu kedalam tabung lain setelah diberikan 10 ml NH4OH 3 N seperti diatas, tambahkan 10 ml HCl lalu aduk dan biarkan.Perhatika gejala flokulasinya
Hasil Pengamatan :
Pada gelas piala A pada saat
pemberian NH4OH 3 N dan penambahan air kapur berubah menjadi keruh
dan pada gelas piala B setelah tanah di tambahkan pelarut yang sama dengan A
namun tidak di beri air kapur tetapi di ganti dengan HCl perubahan yang terjadi
sama yaitu berubah menjadi keruh namun pada B tanah lebih cepat engendap di
bandingkan A.
Pembahasan :
Pada penambahan NH4OH suspensi agak keruh,
itu menunjukkan gejala peptisasi yakni kation-kation (NH4+)
dijerap oleh liat (koloid) tanah sehingga potensial menjadi tinggi, gerakan
Brown semakin besar yang mengakibatkan muatan negatifnya menonjol dan timbulnya
gaya tolak-menolakPada penambahan HCl dan Ca(OH)2 terjadi peristiwa
flokulasi (penggumpalan koloid tanah) karena H+ dan Ca2+
dijerap oleh koloid tanah dengan potensial rendah sehingga netralisasi muatan
koloid dapat berlangsung.
KESIMPULAN
Pemberian HCl mengakibatkan
tanah lebih cepat mengendap di bandingkan dengan pemberian air kapur, dengan
demikina dapat dia rtikan bahwa HCl lebih cepat menjerap koloid dalam air
sehingga netralisasi muatan koloid tidak terjadi dan muatan negatif semakin
menonjol serta menimbulkan gaya tolak-menolak yang akhirnya terjadilah peptisasi
di bandingkan dengan pemberian air kapur.
DAFTAR PUSTAKA
- Sukartono, I.G.S . 2001 . Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah . Jakarta : Fakultas Pertanian UNAS
- Hardjowigeno, Sarwono . 2003 . Ilmu Tanah . Jakarta : Akademika Pressindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar